suarahukum.com - Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa ini disebut-sebut layak diberikan untuk penghuni sel Polsek Tambaksari. Suara yang beredar, jika tidak mampu membayar Rp 200-500 ribu perbulan, tahanan meski satu paket perkara tetap akan dipindahkan ke penjara Polrestabes Surabaya.

"Kok bisa ya satu (tangkapan, red) paket perkara, sel tersangka dipisah-pisah? Satu di Polsek dan satu di Polrestabes Surabaya," tanya sumber suarahukum.com, wanti-wanti namanya tidak dionlinekan karena keluargannya masih berperkara di Polsek Tambaksari, atas kasus narkoba.

Karena itu, sumber menduga ada kompensasi fee ataupun perlakuan istimewa tahanan Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya. "Informasinya yang mengkoordinir itu teman tahanan sendiri. Kalau ada tahanan bandel enggan bayar kamar bulanan, dikirim ke Polrestabes Surabaya," ujarnya.

Mendapat kabar ta sedap tersebut, Kapolsek Tambaksari Polrestabes Surabaya, Kompol Gatot Harianto, langsung membantahnya. "Engga benar itu. Kalau toh ada, penitipan tahanan ke Polrestabes Surabaya hanya untuk menghindari jumlah tahanan terlalu banyak, jadi sifatnya antisipasi dan biar tidak over," bantahnya, Rabu (17/7/2019) kemarin.

Senada disampaikan Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya, Iptu Didik Ariawan. Menurutnya, saat ini tahanan over kapasitas. "(Tahanan Polsek Tambaksari) Maksimal ada 8 orang. Lebih dari itu dititipkan Polrestabes Surabaya," akunya. (Am)