Suarahukum.com - Bising dengan suara musik Disc jockey (DJ), Puluhan warga Dukuh Pakis menggeruduk Whisper Lounge & Restaurant di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Sabtu (18/06/2022) malam.

Puluhan warga menggeruduk Resto, meminta agar ditutup sementara. Sampai manajemen bisa menghilangkan dari musik DJ di tempat tersebut.

Salah satu warga Dukuh Pakis yaitu Nuriyanto (42) mengatakan bahwa selama ini sangat terganggu waktu istirahat dimalam hari. Karena Whisper Lounge & Restaurant memutar musik DJ hingga pukul 02.00 Wib dini hari.

"Mengganggu sekali suaranya, warga yang istirahat jadi tidak bisa," kata Nuriyanto, dilokasi.

Sempat pada sebelumnya, warga telah melapor melalui prosedur yang ada. Bahkan, pihak Pemerintah Kota Surabaya memediasi warga dan manajemen. Namun, pihak manajemen tidak pernah hadir.

"Manajemen tiga kali mediasi tidak pernah datang," terangnya.

Ditempat yang sama, Kapolsek Dukuh Pakis, Polrestabes Surabaya Kompol Agung mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pengamanan. Dilokasi Agung sempat berdebat dengan warga, untuk memberikan pengertian bahwa menggelar aksi demo di malam hari tidak diizinkan.

"Kami menjaga agar tidak ada anarkis dari warga. Tadi malam juga berkoordinasi kepada warga jika menggelar aksi pada hari itu dilarang," tegas Agung.

Menurut warga, beralasan menggeruduk tempat tersebut. Dikarenakan izin Whisper, hanya izin restoran bukan izin diskotik.

Dilokasi terlihat petugas gabungan dari mulai Satpol PP, Polisi dan TNI tidak lain untuk antisipasi pengamanan.

Dengan adanya hal tersebut, pemilik atau manajemen Whisper belum dapat dikonfirmasi.(Am)